a.
Pengertian
Informasi
Informasi
diperlukan manusia untuk menyelesaikan berbagai keperluan hidupnya, termasuk
kehidupannya dalam pekerjaan organisasi. Informasi merupakan data yang sudah
diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Tidak mudah untuk mendefinisikan konsep
informasi karena istilah yang satu ini mempunyai bermacam aspek, ciri, dan
manfaat yang satu dengan yang lainnya terkadang sangat berbeda. Informasi
merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan
pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi
pemakainya. Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang
memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian. Kemudian pengertian
lain dari informasi adalah data berupa catatan historis yang dicatat dan
diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan.
Manfaat Informasi
Informasi itu sangat beragam, baik dalam jenis,
tingkatan maupun bentuknya. Manfaat informasi bagi setiap orang berbeda-beda.
Adapun manfaat dari informasi menurut Sutanta (2003) adalah :
1. Menambah pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi
penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses
pengambilan keputusan.
2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi
Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa
yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari
keraguan pada saat pengambilan keputusan.
3. Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan
karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan
terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang
tepat.
4. Mengurangi
keanekaragaman yang tidak diperlukan
Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan
menghasilkan keputusan yang lebih
terarah.
5. Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan
untuk menentukan pencapaian, sasaran dan tujuan.
b.
Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
Sistem
berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem informasi psikologi berarti
proses yang dilalui untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan tingkah
laku manusia. Sistem informasi psikologi adalah kajian ilmu yang mempelajari
hubungan antara ilmu psikologi dalam kaitannya dengan penggunaan dan
pengaplikasian komputer dalam bidang psikologi. Penggunaan sistem informasi
dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih
bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya di perusahaan sekarang
ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan
dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak
membuang tenaga para penyeleksinya. Atau penggunaan tes psikologi secara
virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi
virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan
menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Sistem informasi psikologi dapat
berguna untuk menunjang kegiatan psikologi, seperti tes-tes psikologi yang
tidak menggunakan cara manual melainkan menggunakan teknologi yang tinggi
seperti komputer.
Sistem juga merupakan
manajerial dari sebuah organisasi yang mengatur dan menjalankan roda organisasi
sehingga ada keteraturan yang baik didalamnya agar tidak terjadi bentrok antara
elemen-elemen pembentuk sistem didalamnya. Sistem memilki beberapa karakteristik,
diantaranya, komponen dari suatu sistem dikenal sebagai subsistem, dimana
subsistem merupakan sistem didalam suatu sistem yang memiliki fungsi sendiri
namun terintegrasi dengan sistem lainnya, boundary merupakan batasan antar
sistem satu dan sistem lainnya dengan lingkungan luar, environtment merupakan
segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengeruhi operasi dalam sistem,
Interface merupakan media penghbung antara subsistem dengan subsistem lainnya,
input merupakan data yang dimasukan kedalam proses sistem, output merupakan
hasil yang dikeluarkan dari proses sistem, dimana didalamnya terdapat keluaran
yang berguna (misalnya informasi) maupun yang tidak berguna (misalnya limbah),
sasaran sistem (objective) merupakan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai oleh
suatu sistem.
Sistem
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis diantaranya :
1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Contoh : sistem teologi
1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Contoh : sistem teologi
2. Sistem Fisik adalah sistem yang
secara fisik dapat dilihat. Contoh : sistem komputer, sistem transportasi.
3. Sistem Deterministik adalah sistem
yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Contoh : program komputer.
4. Sistem
Probabilistik adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas. Contoh arisan, stok barang.
5. Sistem Tertutup adalah sistem
mandiri, sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan
lingkungan (tidak dipengaruhi oleh
lingkungan). Contoh : reaksi kimia dalam sebuah tabung tertutup.
6. Sistem Terbuka adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh : sistem
keorganisasian, sistem penawaran.
7. Sistem alamiah adalah yang terjadi
karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Contoh : sistem tata surya.
Dapus:
Amsyah,
Zulkifli (1989). Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar