Senin, 06 Oktober 2014

Pengantar Sistem Informasi Psikologi


a.      Pengertian Informasi
Informasi diperlukan manusia untuk menyelesaikan berbagai keperluan hidupnya, termasuk kehidupannya dalam pekerjaan organisasi. Informasi merupakan data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.  Tidak mudah untuk mendefinisikan konsep informasi karena istilah yang satu ini mempunyai bermacam aspek, ciri, dan manfaat yang satu dengan yang lainnya terkadang sangat berbeda. Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian. Kemudian pengertian lain dari informasi adalah data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan.

Manfaat Informasi

Informasi itu sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan maupun bentuknya. Manfaat informasi bagi setiap orang berbeda-beda. Adapun manfaat dari informasi menurut Sutanta (2003) adalah : 
1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi

Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

4.  Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan

Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang   lebih terarah.

5. Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran dan tujuan.


b.      Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem informasi psikologi berarti proses yang dilalui untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan tingkah laku manusia. Sistem informasi psikologi adalah kajian ilmu yang mempelajari hubungan antara ilmu psikologi dalam kaitannya dengan penggunaan dan pengaplikasian komputer dalam bidang psikologi. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Atau penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Sistem informasi psikologi dapat berguna untuk menunjang kegiatan psikologi, seperti tes-tes psikologi yang tidak menggunakan cara manual melainkan menggunakan teknologi yang tinggi seperti komputer.
Sistem juga merupakan manajerial dari sebuah organisasi yang mengatur dan menjalankan roda organisasi sehingga ada keteraturan yang baik didalamnya agar tidak terjadi bentrok antara elemen-elemen pembentuk sistem didalamnya. Sistem memilki beberapa karakteristik, diantaranya, komponen dari suatu sistem dikenal sebagai subsistem, dimana subsistem merupakan sistem didalam suatu sistem yang memiliki fungsi sendiri namun terintegrasi dengan sistem lainnya, boundary merupakan batasan antar sistem satu dan sistem lainnya dengan lingkungan luar, environtment merupakan segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengeruhi operasi dalam sistem, Interface merupakan media penghbung antara subsistem dengan subsistem lainnya, input merupakan data yang dimasukan kedalam proses sistem, output merupakan hasil yang dikeluarkan dari proses sistem, dimana didalamnya terdapat keluaran yang berguna (misalnya informasi) maupun yang tidak berguna (misalnya limbah), sasaran sistem (objective) merupakan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem.
Sistem diklasifikasikan kedalam beberapa jenis diantaranya :
1.  Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Contoh : sistem teologi
2. Sistem Fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Contoh : sistem komputer, sistem transportasi.
3. Sistem Deterministik adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Contoh : program komputer.
4. Sistem Probabilistik adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. Contoh  arisan, stok barang.
5. Sistem Tertutup adalah sistem mandiri, sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan (tidak  dipengaruhi oleh lingkungan). Contoh : reaksi kimia dalam sebuah tabung tertutup.
6. Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh : sistem keorganisasian, sistem penawaran.
7. Sistem alamiah adalah yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Contoh : sistem tata surya.

Dapus:
Amsyah, Zulkifli (1989). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar